Salah satu bisnis yang terbukti mampu bertahan dalam badai pandemi bahkan terus tumbuh dan berkembang adalah kuliner. Bahkan di masa pandemi Covid-19 terus meningkat tren pelakunya.
Ya, di tengah krisis dan penurunan daya saing di berbagai sektor, ternyata kuliner menjadi peluang baru yang menjanjikan. Khususnya ketika dijalankan secara digital.
Rupanya hal ini bukan kebetulan. Pembatasan aktivitas di luar ruangan akibat pandemi dengan ketat, membuat orang tidak ingin terlalu lama menghabiskan waktu di tempat umum. Termasuk juga café dan resto. Selain juga karena sekarang masyarakat dituntut selalu punya rasa optimism tinggi, di tengah era yang penuh tanda tanya seperti sekarang.
Seperti dilansir dari kumparan.com, dari hasil survey Big Data 2020 dan Badan Pusat Statistik (BPS), didapatkan laporan penjualan daring di Indonesia pada periode Februari – Juli 2020 grafiknya meningkat tajam. Dari total transaksi daring, kategori yang paling dominan adalah bahan makanan sebanyak 51%, disusul produk kesehatan di angka 20%.
Fenomena peningkatan bisnis kuliner ini juga jadi peluang yang wajib dimanfaatkan para pejuang keluarga, agar bisnis kecil mereka bisa tetap eksis. Salah satunya dilakoni oleh Ella Bustami, yang sebelumnya bekerja sebagai pegawai kantoran selama puluhan tahun, dan kini lebih mendalami bisnis jajanan klappertaart.
Memulai usaha dari nol dengan modal minimalis, hingga kini mampu beromzet jutaan rupiah per bulannya, menurut Ella, diperlukan strategi marketing yang tepat, sebagai kunci bertahan di tengah pandemi dan persaingan bisnis kuliner yang tajam.
Bahkan, meski sempat mengalami perjuangan yang berat untuk bangkit dari kanker, keadaan tersebut tidak menyurutkan semangat Ella berbisnis kue yang ia jajakan melalui @Ella.klappertaart. Ella pun merasa lebih menikmati kegiatannya saat ini.