Menilik Kisah Ansori, Pengusaha Abon Kepiting ‘Bontings’

Siapa sih yang tidak tahu abon? Yup! Abon merupakan olahan daging ayam, sapi atau bahkan ikan. Abon nikmat disantap sebagai lauk maupun pelengkap nasi campur atau bubur.

Namun, pernahkah Anda mencicipi abon yang terbuat dari kepiting?

Varian Abon kepiting ini bisa anda temui di Balikpapan. Berbeda dari abon-abon sapi atau ayam, abon kepiting memiliki tekstur yang lebih halus dengan cita rasa lebih gurih dengan rasa manis yang samar.

Saat ini abon kepiting tidak hanya sekedar lauk atau makanan pendamping. Namun juga menjadi kuliner ikonik Kota Balikpapan yang banyak diburu para pencari oleh-oleh.

Salah satu produsen yang mempopulerkan abon kepiting adalah Ansori, produsen abon kepiting dengan merek Bontings.

Bontings dirintis Ansori pada tahun 2006 di tengah kebuntuan usaha ekspor daging kepiting miliknya. Usaha eskpor daging kepitingnya tidak berjalan sesuai ekspetasi. Modal sudah habis sedangkan aset-aset lainnya belum bisa menghasilkan apa-apa. Puncaknya saat daging yang ia kirim dikembalikan karena alasan keterlambatan.

Dengan modal yang tersisa dan desakan kebutuhan istri yang hamil tua, Ansori memutar otak. Melihat tumpukan daging kepiting gagal ekspor, Ansori iseng mengolahnya menjadi abon untuk dibagikan kepada keluarganya. Namun siapa sangka abon buatannya tersebut mendapatkan respon positif.

Dari situ ia mencoba memasarkan produk barunya tersebut ke daerah-daerah dengan merek Bontings yang merupakan kepanjangan dari Abon Kepiting.

Titik balik kehidupan Ansori terjadi saat Pemkot Balikpapan mengadakan kontes makanan khas Balikpapan tahun 2006. Tanpa pikir panjang suami dari Nursahaya, S.Pi tersebut membawa abon buatannya untuk didaftarkan sebagai peserta.

Siapa sangka produk inovasinya tersebut terpilih sebagai juara 1 dan dinobatkan sebagai makanan kering yang benar-benar khas Balikpapan. Kebahagiaan Ansori dan keluarga semakin lengkap dengan kelahiran sang buah hati yang lahir di hari yang sama saat pengumuman.

Kini merek Bontings milik Ansori Pun berkembang pesat. Hingga di tahun 2013 lalu, Ansori berhasil membuka 6 outlet di tempat yang berbeda-beda. Namun saat ini dirampingkan 4 outlet saja supaya lebih efisien.

Produknya pun semakin berkembang, mulai dari abon kepiting, dendeng kepiting, stik kepiting , stik udang, amplang kepiting, amplang ikan, kue lidah sapi dan lain-lain.

Kini ia sedang berusaha untuk memperluas pasar Bontings miliknya sampai  bisa dipasarkan secara nasional.

Setelah merasakan asam manis dunia bisnis Ansori menjadi pribadi yang tidak pelit ilmu. Ia bergabung dengan komunitas Tangan di Atas (TDA) sejak tahun 2013, komunitas wirausaha terbesar Indonesia. Disana ia kerap berbagi ilmu dengan para pejuang Rupiah yang lain.

Ditanya soal kunci dibalik kesuksesannya, Ansori punya satu kata yakni jujur. Jujur dalam memproduksi produk yang ditawarkan, jujur dalam menjalani kehidupan sehari-hari, tidak memakan hak orang lain serta tetap up to date dan mengikuti perkembangan zaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add to cart