Mak Par, Warung Favorit Mahasiswa Pelopor Ayam Krispi Pedas di Kota Malang

Warung Mak Par, warung rumahan yang satu ini memang sangat legendaris di kalangan mahasiswa Kota Malang.  Porsi yang besar dengan harga yang terjangkau membuat Warung Mak Par jadi jujukan para anak kos, khususnya akhir bulan.

Bayangkan saja dengan mengeluarkan uang Rp 10 ribu, sudah bisa mendapatkan seporsi penuh nasi putih, ayam krispi, sepotong tempe mendoan atau bakwan jagung lengkap dengan beragam sambal khas Mak Par.

Warung Mak Par sudah setia menemani anak kos Malang sejak 25 tahun silam. Mulai dari warung tenda beralaskan terpal, kini Warung Mak Par sudah punya mendirikan bangunan permanen ditempat yang sama. Tepatnya berada di Jalan Joyo Tamansari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Lokasinya pun sangat strategis karena berada di lingkungan kos dan kontrakan mahasiswa yang tidak jauh dari enam kampus di Kota Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Negeri Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Tribuana Tunggadewi dan Universitas Gajayana.

Tidak hanya itu, Mak Par juga menjadi menjadi pelopor ayam goreng krispi dengan sambal pedas di Kota Malang. Jauh sebelum booming dengan ayam geprek atau lalapan super pedas, menu-menu tersebut sudah ada di Mak Par namun dengan wajah yang lebih sederhana.

Uniknya lagi selama 25 tahun berdiri Warung Mak Par hanya menjual satu menu saja, yakni nasi ayam goreng krispi yang disandingkan dengan tiga varian sambal. Yang favorit adalah sambal bawang dengan cita rasa super pedas dan asin. Bagi yang tidak kuat dengan rasa pedas yang terlalu kuat bisa memilih sambat tomat yang segar. Terakhir ada sambal kecap kacang dengan rasa pedas yang paling ringan.

Tanpa disadari varian sambar tersebut menciptakan hiraki rasa pedas yang lumrah disediakan restoran modern saat ini.

Saat ini, Warung Mak Par dikelola oleh generasi kedua yakni anak dari Mak Par, Indahyani. Indahyani juga mengaku jika tidak ada resep khusus dari menu-menu yang ada di Warung Mak Par.

Kendati demikian, Indahyani menambahkan salah satu faktor yang membuat para pembelinya tetap memadati Warung Mak Par adalah harga dari menu-menu yang sangat murah tetapi dengan porsi yang mengenyangkan. Tidak hanya mahasiswa saja, pembeli Warung Mak Par juga berasal dari mantan mahasiswa yang dulunya kerap mampir menikmati menu-menu di sana.

Tidak heran jika Warung Mak Par berhasil tetap eksis ditengah menjamurnya warung-warung modern di Kota Malang .

Kendati demikian, sejak masa pandemi ini, Indahyani mengaku jika omset dari Warung Mak Par tidak sebanyak di waktu-waktu sebelumnya. Bahkan, penurunan omset yang terjadi ditaksir mencapai 70%.

Nah, kamu yang penasaran dengan menu-menu andalan dan favorit para mahasiswa di Warung Mak Par, tidak ada salahnya untuk meluangkan waktu mendatanginya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add to cart