Menikmati Gurihnya Resep Kuno Rawon Mamek Malang

Malam di Malang bakal terasa menggigil karena dinginnya. Kalau sudah begini perut biasanya mulai berontak, karena minta diisi yang hangat  – hangat. Nah salah satu yang bisa jadi solusi adalah Warung Rawon Mamek, salah satu spesialis bengkel perut di waktu malam.

Belokasi di Jalan Amprong dan tidak jauh dari lapangan Sanansari. Warung yang satu ini terbilang populer untuk masyarakat sekitar. Bahkan bukan saja warga setempat yang menggemari masakan rawon, yang konon merupakan resep turun temurun sejak 1925 tersebut. Rasa rawon nya yang gurih sedap, mampu digemari seluruh kalangan masyarakat. Mulai anak kecil, hingga orang tua.

Owner Rawon Mamek,Slamet, menggambarkan, bahwa resep kuno yang dia gunakan tidak lepas dari sosok leluhurnya. Kakek buyut Slamet lah yang kali pertama membuka warung dengan menu aneka masakan khas Jawa Timur di Pasar Besar Malang.

. “Namanya warung lama, dulu jualannya macam-macam, dari kari ayam, soto, rawon, dan sebagainya,” ujar pria yang biasa disapa Mamek ini.

Penamaan Mamek sendiri memang dipilih Slamet, karena menjadi brand bagi kulinernya. Hal tersebut tidak berbeda dengan berbagai usaha kuliner lain yang menggunakan nama – nama unik dan mudah diingat oleh para penggemar resep rawon khasnya

Tidak mau menghilangkan ciri khas resep dari kakek buyutnya, Mamek pun tetap memakainya ketika memulai usaha warung rawon ini. Bermodal pengalaman memasak dari kecil, Slamet alias Mamek pun memberanikan diri membuka Rawon Mamek sejak 2008 yang lalu. Lokasi di Amprong ini pun terbilang baru, karena dia tempati sejak 2013, sebelumnya Rawon Mamek berada di Jl. Sunandar Priyo Sudarmo atau dikenal dengan nama Bengawan Solo.

Keunikan rasa Rawon Mamek sendiri terdapat pada resep lawas yang dipakai. Rawon di sini lebih terasa pekat rasa bumbu kluweknya, jika dibandingkan kebanyakan rawon lain. Menurut Mamek, hal tersebut sesuai dengan resep sang kakek buyut.

“Dan kalau kita rasanya seperti rawon tempo dulu. Saya kan senang kuliner, nah biasanya yang lain itu ada yang encer, bau amis dan tidak terasa rawonnya (rasa kluwak),” kata kakek dari tujuh cucu ini.

Khusus untuk kluwek ini sendiri. Mamek mengakui harus berbelanja dan memilihnya secara khusus dari pasar. Setelah dibeli, biasanya dia langsung membuat bumbu sekaligus dalam jumlah banyak setiap bulannya. Kurang lebih 20 Kg bumbu disiapkan Mamek untuk memasak rawon dalam satu bulan.

Untuk bisa menikmati seporsi nasi rawon di Warung Mamek, kamu cukup menyediakan uang antara Rp1 5.000 hingga  Rp 26.000 saja. Selain rawon, Warung Mamek juga menyediakan berbagai menu khas Jawa lain. Seperti krengsengan, telor bali, cumi oedas, hingga nasi rames.

Setiap hari, Warung Mamek mulai berjualan mulai pukul 19.00 WIB sampai habis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add to cart