Chitato dan Lays merupakan dua nama cemilan berbahan kentang yang jadi favorit di Indonesia. Namun apakah kamu tahu ternyata bahan baku untuk membuat jajanan produksi Indofood ini ternyata berasal dari Ngantang, salah satu kecamatan di Kabupaten Malang Jawa Timur?
Ya seperti dilansir dari Detik.com, bahwa kentang berkualitas tersebut ternyata dihasilkan dari 200-300 hektare lahan dengan melibatkan 700 lebih petani yang selama ini tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Gemah Ripah.
Kentang berkualitas tersebut ditanam di 200 hingga 300 hektare lahan dengan melibatkan kurang lebih 700 petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Gemah Ripah.
“Kita punya tim koordinator 5 orang ada pembagian benih, jadwal panen, persiapan panen di samping itu ada satu koordinator ada tim angkut ada 12 orang khusus pengangkut kentang ada tim timbang setiap panen yang memastikan kualitas. Ada tim bongkar muat,” kata Ketua Gapoktan Gemah Ripah Supriyo
Supriyo menceritakan sudah 5 tahun para petani bekerja sama dengan Indofood menyediakan kentang berkualitas. Dimulai dari pemberian bibit dan percobaan tanam kentang dahulu lalu akhirnya disetujui kualitasnya hingga terus memasok kentang sampai saat ini. Lalu apa bedanya dengan kentang pada umumnya?
“Variertas kentang yang ditanam harus sama yaitu bliss atau nadia bunganya putih. Kalau yg bunganya ungu atlantic. Beda kentangnya dari kadar gula kemudian dari kadar pati lebih tinggi. Bedanya dengan kentang untuk sayur itu kentang sini agak keras, gula rendah, sehingga goreng cepat kering dan bentuknya agak bulat kentang ini,” sebutnya.
Dia juga bersyukur, kondisi tanah di Ngantang ini berpihak pada petani kentang sehingga petani dapat mudah panen setiap bulan ke-7 hingga 9 tiap tahun. Di sisi lain, pada saat itu petani di tempat lain tak bisa panen karena cuaca kemarau.
“Sini sebaliknya kemarau malah bagus karena tanah sawah. Salah satunya karena faktor tanah, dan irigasi. Sementara mitranya Indofood lain kebanyakan di atas gunung dan menunggu hujan,” lanjutnya.