Puthu Pojok Gajayana, Jajanan Dari Generasi ke Generasi

Ngomongin jajanan pasar seperti lupis,cenil dan kue puthu memang di Malan boleh dibilang sebagai gudangnya. Kalian bisa menemukan nya di berbagai sudut kota. Bahkan beberapa diantaranya termasuk legendaris, seperti halnya kue puthu Pojok Gajayana.

Berlokasi di lampu merah pertigaan Jalan MT Haryono dan Jalan Gajayana Malang, lapak puthu ini buka mulai sore hari, sekitar setelah Magrib, hingga habis. Selain puthu, di sini juga menjajakan jajanan pasar lainnya secara lengkap. Mulai lupis, cenil, ketan, bledhus, gatot, hingga klepon.

Melansir dari Kompasiana, diketahui, bahwa puthu pojok Gajayana  ini mulai berjualan sejak tahun 1983. Penjualan saat ini sempat seret karena, pemiliknya tertimpa musibah,yaitu sakit. Selanjutnya usaha tersebut diteruskan oleh sang anak yang bernama Santi. Santi inilah yang hingga sekarang mengelola puthu pojok Gajayana, dibantu adik laki-laki nya.

Menurut Santi, sebenarnya tidak ada yang spesial dari sisi bahan yang dia gukana untuk mengolah berbagai jajan pasarnya. Hanya saja memang bahan yang digunakan selalu konsisten sejak 1983 lalu. Hal inilah yang membuat kue-kue tradisional yang ia jajakan dinilai banyak pelanggan tetap sama dari segi rasa sejak dahulu kala.

Konsistensi rasa inilah yang membuat puthu pojok Gajayana tidak pernah kehilangan pelanggan. Bahkan banyak menarik pelanggan baru dari anak muda. Karena memang lokasi berjualannya yang berada di areal banyak kampus besar di Kota Malang.

Selain puthu, lupis, dan cenil, ketan bubuk yang dijajakan di sini juga banyak digemari oleh pelanggan. Rasanya yang gurih hasil perpaduan kelapa dan ketan, terasa pas dengan bubuk kedelai yang juga gurih namun lebih dominan rasa manisnya.

Jadi, kalau ke Malang, selain ada puthu Lanang yang di Celaket, kamu juga bisa mencoba puthu pojok Gajayana. Jangan lupa, coba juga ketan bubuknya yang terkenal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add to cart